PENGARUH DAYA DUKUNG SUBGRADE TERHADAP KEDALAMAN RUTTING PADA KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR
Abstract
Output yang perlu diketahui dalam merancang konstruksi perkerasan lentur AC WC adalah seberapa lama infrastruktur tersebut dapat memberikan pelayanan berdasarkan kualitas dan akumulasi beban yang tersedia. Dengan kata lain selama pelayanan diharapkan tidak terjadi kerusakan konstruksi yang berarti. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi umur layan jalan saat mulai retak halus dan menentukan kedalaman rutting untuk permukaan perkerasan lentur. Metode penelitian yang digunakan adalah HDM III dan AASHTO 1986 dan IRC Nomogram: 37-2001 digunakan untuk merencanakan tebal total kostruksi perkerasan baru berdasarkan parameter nilai CBR tanah dasar dari 2% sampai 10%. Penelitian ini dilakukan dengan survei lapangan berupa pengambilan sampel briket dan volume lalu lintas (LHR). Pengambilan sampel briket dilakukan di 6 lokasi, masing-masing di STA: KM 00 + 300, STA: KM 00 + 350, dan STA: KM 00 + 375. Survei volume lalu lintas dilakukan selama 2 hari yaitu hari Senin (mewakili kerja hari) dan Sabtu (mewakili hari libur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) TYN terpanjang adalah 4,70 tahun, terjadi pada Wt 0,23 msa, dan dengan persentase pertumbuhan kendaraan sebesar 2,5%. TYN terkecil yaitu 0,49 tahun akan terjadi pada saat Wt 2,49 msa dengan laju pertumbuhan kendaraan sebesar 10%. 2) Besarnya RDM-NC tergantung pada besarnya akumulasi Wt dan nilai CBR tanah dasar. Semakin besar CBR tanah dasar maka semakin kecil rutting yang didapat dari perhitungan nilai RDM-NC untuk CBR tanah dasar masing-masing 3,45 mm, 3,42 mm, 3, 41 mm, 3,40 mm, 3,39 mm, 3,36 mm, 3,34 mm, 3,33 mm, 3,31 mm, dan 3,28 mm.