ANALISIS ALTERNATIF DESAIN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL DI WILAYAH (PALU, DONGGALA DAN SIGI) PASIGALA PASCA BENCANA 28 SEPTEMBER 2018
Abstract
ABSTRAK
Bencana gempa bumi pada 28 September 2018 sehingga terjadi liquifaksi dibeberapa tempat dan tsunami di sepanjang pesisir teluk Palu, mengakibatkan berbagai infrastruktur mengalami kerusakan dan keruntuhan, termasuk hunian yang berupa rumah tinggal warga di wilayah Kota Palu, Kab. Sigi dan Kab. Donggala (PASIGALA). Penyebab kerusakan yang terjadi, antara lain lokasi hunian berada di alur patahan, lokasi liquifaksi dan wilayah terdampak tsunami, serta aspek teknis tidak terpenuhi, seperti bentuk desain, metode pelaksanaan, peruntukan lahan dan tata ruang. Untuk itu, dibutuhkan suatu telaah tentang analisis tentang analisis jenis dan material konstruksi rumah tinggal di wilayah PASIGALA. Analisis data menggunakan pendekatan, yaitu : reduksi data, tampilan data, dan penulisan. Reduksi data dilakukan dengan cara membaca transkrip wawancara, dan jawaban kuesioner, serta dianalisis dan membuat catatan atas data tersebut, kemudian diringkas (summary), serta disajikan dengan bentuk teks naratif dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemilihan jenis dan material konstruksi dilakukan sepenuhnya oleh pemberi bantuan dan Jenis konstruksi yang menjadi alternatif, (1) Konstruksi jenis RISHA, (2) Bangunan tembokan dengan balutan lapisan ferosemen dan (3) Konstruksi rumah panggung yang berbahan dasar kayu, serta (4) Elemen arsitektur umumnya, menggunakan pasangan bata dan rangka atap dari baja ringan serta penutupnya menggunakan material spandek. Pelibatan warga penyintas sebagai tenaga kerja sangat terbatas, begitupun juga dalam hal penentuan jenis dan material konstruksi. Akan tetapi, proyek biaya berasal dari NGO pelibatan warga cukup tinggi, baik sebagai tenaga kerja maupun tenaga pendamping yang membantu dan menyampaikan kebutuhan warga penyintas terhadap konstruksi rumah bantuan tersebut